Rabu, 22 Januari 2014

Kenangan Lama (Bagian 1)

WARNING! POSTINGAN INI BERISI CURHATAN HATI PEMILIK BLOG. BILA ANDA TIDAK INGIN MELIHAT POSTINGAN BERISI CURHATAN TOLOL HARAP SEGERA MENINGGALKAN POSTINGAN INI. KERUSAKAN MATA TIDAK DITANGGUNG PEMILIK BLOG. TERIMA KASIH.



Jaman waktu dulu pas saya masih alay...




Holla!!! apa kabar?! Selamat tahun baru semua *telat*, dan juga selamat satu tahun blog ku tersayang!!! 
Akhirnya bisa juga ngeposting lagi diblog setelah sekian lama. Asal tahu saja selama saya nggak buka blog banyak banget pemikiran-pemikiran cemerlang yang pingin saya tuangkan disini, sayang pas saya buka laptop tu pikiran sudah melayang kemana-mana, hilang terbawa mimpi...
Dibulan pertama tahun 2014 ini saya sudah mengalami perubahan yang cukup drastis. Bagaimana dengan kalian? apakah ada perubahan yang terjadi pada diri kalian ditahun 2014 ini? belum? kasihan deh lo *plakk. Baytheway anyway busway, saya dan keluarga turut prihatin untuk bencana yang akhir-akhir ini melanda di berbagai daerah di Indonesia. Bencana ini, khususnya bencana banjir, harus kita ambil hikmahnya. jangan suka BUANG SAMPAH SEMBARANGAN! Saya lihat di televisi jakarta ini kalinya masih banyak sampahnya, warga masih suka buang sampah disana, alasannya karena ditempat tinggal mereka tidak ada tangki pembuangan, harusnya pemerintah jangan berfokus pada proyek yang berbiaya besar saja, lakukan pencegahan yang sederhana dulu, seperti menyediakan tempat sampah dipemukiman warga. Kemudian berhentilah menebang pohon sembarangan untuk membuat perumahan dan kepentingan pribadi lainnya. Perumahan mewah itu buat apa kalau hanya menjadikan bencana? Pohon itu sangat penting untuk hidup kita, untuk bumi kita. Jadi kalau ingin kita selamat, selamatkan dulu bumi kita! 
Baiklah kembali fokus ke postingan, sesuai judul saya mau membahas tentang kenangan lama. Kenangan lama, mau yang baik ataupun buruk kalau dikenang tetap saja menyenangkan. kadang kalau saya mengingat masa lalu saya suka cekikikan sendiri kikikiki, apalagi kenangan masa sekolah, aduh tambah cekikikan deh. Oleh karena itu saya mau membahas kenangan saya waktu SMP dan SMA, kenapa nggak SD sekalian? nggak ah itu ntar saja yaaaa~ Dipostingan ini akan penuh dengan curcolan jadi kalau nggak mau baca ya jangan baca.






WAKTU SMP... 
Setelah saya lulus dari SD swasta yang super mahal itu, saya melanjutkan ke SMP negeri yang ada didekat rumah nenek saya. Karena saya berasal dari SD yang berbeda dari anak-anak disitu maka dihari pertama masuk saya tidak punya teman. Bingung sendiri, benar-benar nggak kenal satupun. Kecuali Wulan, anak manis berambut lurus panjang yang saya kenal waktu pendaftaran, sisa nya saya nggak kenal. Bahkan gara-gara perbedaan itu lah (anak-anak lain pakai seragam putih merah-saya pakai putih-putih dengan dasi hijau) saya jadi sasaran kakak-kakak pengurus MOS (Masa Orientasi Siswa). Saya masih ingat kakak senior waktu itu manggil saya dengan "eh kamu yang pakai dasi hijau, sini maju kedepan!", padahal saya sudah semaksimal mungkin untuk tidak mencolok = Duduk dibagian belakang dengan kepala ditundukkan. MOS waktu SMP bisa dibilang neraka, karena waktu SD kan kita gak ada ya yang namanya gituan, jadi menurut saya pengalaman dikerjain kayak gitu, disuruh pakai topi tani, disuruh ngumpulin tanda tangan kakak senior, digodain kakak senior, bawa barang-barang yang namanya aneh dan sebagainya sungguh sangat menegangkan dan melelahkan! Akhir dari MOS itu adalah persami (kalau tidak salah), karena waktu itu pengalaman berkemah pertama buat saya jadi saya agak norak, bawa barang banyak banget kayak bukan mau kemah tapi kayak mau pindah rumah. Mungkin karena baru pertama kali berkemah dan jauh dari rumah saya jadi terkena homesick. Muka saya pucat karena menahan tangisan, kakak-kakak kelas malahan ngira saya ini lagi sakit padahal saya takut (dasar anak mama!!!) Hari pertama kemah sebenarnya menyenangkan, saking menyenangkannya saya dan grup saya jadi susah tidur sampai-sampai kakak senior yang jaga didekat tenda kami ngomel-ngomel terus ngehukum grup kami dan grup lainnya yang gak bisa tidur dengan disuruh berkeliling lapangan, kalau nggak salah ingat itu sekitar pukul 2 pagi! Besoknya, kami dibangunkan dan disuruh senam yang saya jabarkan sebagai SGJ (Senam GAK Jelas), masa iya ada senam dengan gaya ballet sama gaya nenek-nenek lagi nyapu? Setelah senam SGJ, kami disuruh berbaris sesuai grup dan....hari pembullyan pun dimulai!
Sebenarnya bukan dibully gimana-gimana sih, tapi dikerjain habis-habisan. Jadi setiap grup digiring ke post-post yang diisi kakak senior yang siap untuk mengerjai kita. Mulai dari disuruh nebak buah apa, disuruh baris berbaris, nyanyi gak jelas, dsb. Kalau gak diikutin gak boleh lanjut ke post berikutnya dan itu berarti bencaaanaaaaa. Tapi untung banget muka pucat saya ternyata membawa keuntungan, gara-gara muka pucat saya kakak-kakak senior itu ngira saya sakit dan nyuruh saya balik ke sekolah deh uhuhuhu maafkan aku eaa ceman-ceman. Lanjut saat kelas 7 SMP, saya mulai mengalami syndrom yang biasa dialami para remaja yang puber, contohnya mulai genit-genitan (maksudnya dandan, pakai bando2 gitu), pdkt sama kakak kelas (waktu itu saya didekatin bukan sama kakak kelas tapi sama alumni) dan lain-lain. Juga ngalamin nasib yang biasa dialami para junior, dilabrak atau dimintai uang. Waktu kelas 7 sih saya nggak ngalamin hal yang begitu istimewa ya, tapi ada noh satu kenangan yang berbekas disalah satu sudut otak saya... bukan kenangan yang menyenangkan sebenarnya tapi kenangan yang menjengkelkan. Jadi dulu pas ulangan anak kelas 7 digabung dengan anak kelas 8. Pas tahu kalau saya harus sekelas sama senior saya bete berat, saya berkali-kali berdo'a supaya saya sebangku sama senior perempuan dan yang nggak galak. Do'a saya terkabul sih, saya duduk sama senior cewek yang pendiam tapi masalahnya senior yang duduk didepan dan belakang saya itu senior cowok yang nyebelin. Senior yang duduk didepan saya kira orangnya baik, eh tau-tau pas dia noleh kebelakang dan mau minjam penghapus saya dia malah megang tangan saya terus pakai acara ngelus-ngelus segala lagi, gimana gak bete? Sudah begitu senior cowok yang dibelakang saya cerewet banget, nanya-nanya mulu kayak petugas sensus. Semenjak kejadian itu dia dan teman-temannya jadi suka ngegodain saya, ngebuat saya jadi males istirahat diruang ulangan, buat saya jadi males buat ngelewatin area kelas 8 -_-
Cusss pindah ke kenangan waktu saya naik kekelas 8. Saat itu kelas 8 dibedakan menjadi 5 status (?). Kelas A, adalah kelas yang anak-anaknya pintar atau...punya nilai-nilai yang tinggi. Kelas B, sama seperti kelas A tapi diposisi kedua, kelas C berisi anak yang lumayan pintar atau...punya nilai yang lumayan, kelas D sama seperti kelas C, dan kelas E yang berisi anak yang...rata-rata saja hehehe. Saya sendiri masuk ke kelas A, tentu saja saya senang dan bangga. Apalagi anak-anak dikelas A isinya baik-baik, senang deh saya waktu kelas 8. Anak kelas A itu dikenal kompak banget, dihukum satu dihukum semua, nyontek satu nyontek semua hahaha sudah begitu kelas kami ini dinobatkan sebagai kelas paling bersih rapi dan indah pokoknya kelas 8 A the best lah, banyak banget kenangan manis sama sahabat-sahabat disana. Berantem, ketawa bareng, saking banyaknya saya sampai bingung mau cerita yang mana, I LOPE YOU PULL DEH GUYS! Dan waktu jadi anak kelas 8 saya merasa aneh, kenapa? waktu saya jadi junior, kakak senior saya galak-galak, tapi pas mereka sudah pada lulus sepertinya taring para senior sudah tak tajam seperti dulu, ini dilihat dari sikap junior saya yang nyebelin dan kecentilan. Pingin saya garuk pakai garpu *eh*
Kenangan selanjutnya adalah kenangan waktu kelas 9, kakak tertua, senior yang harus dihormati, gak hormat berarti mati...nggak saya cuma bercanda kok, soal matinya ya. Tapi soal dihormati itu benar loh! ceritanya saya iseng masuk sekolah lewat belakang, lewat area kelas 7, nah dilorong kelas itu lagi banyak ngumpul junior-junior saya yang cewek. Tau tuh anak-anak masih pagi udah pada nge gosip saja, pas saya lewat mereka diam lalu secara tiba-tiba mereka bilang "selamat pagi kak..." saya sih cuma ngangguk dan langsung jalan saja, dalam hati mah saya bilang GOOD JOB JUNIOR. Norak ya? iya soalnya baru kali itu lho saya dihormatin sama junior, dulu pas kelas 8 junior saya pada sok makanya saya jadi malas dekat-dekat sama mereka. Kalau dipikir-pikir masa SMP saya nggak kayak yang ditipi-tipi, yang pacaran sana sini sama cowo, saya adalah tipe siswi SMP yang lebih memilih menghabiskan masa SMP dengan berteman dan belajar. Membosankan? mungkin kalau kalian tipe anak-anak gaul pasti bilang kalau kenangan masa SMP saya itu boring tapi saya sangat menyukai masa SMP saya :) 



-bersambung-