Kamis, 08 Oktober 2015

SINOPSIS DAN MY REVIEW: CEWEK! - Esti Kinasih

Pagi ini saya terbangun dengan anggapan bahwa ini sudah tengah hari padahal baru jam 8, biasanya saya selalu terbangun dengan anggapan bahwa ini masih pagi buta padahal kenyataannya sudah siang hari. 
Kata pembuka yang sungguh random...


hahaha

hola bona (?) semuanya! Apa kabar sodara-sodara? semoga anda semua dalam perlindungan tuhan yang maha esa! Hari ini saya mau bahas novel kesukaan saya, yang reviewannya udah betebaran digoogle tapi tetep saja saya pingin buat reviewannya. Betewe di entri sebelumnyakan saya bilang tuh bakal buat review tentang novel yang tokoh wanita nya bisa membuat saya mabuk kepayang. Nah sepertinya saya harus ingkar janji wkwkwk, soalnya kali ini saya bukan ngebahas novel yang 'itu', yang 'itu' saya bahas ntar saja ya kalau saya nggak gitu sibuk, soalnya habis ini saya mau lanjutin bisnis saya yang tertunda, iya bisnis melanjutkan mimpi saya yang sempat terputus tadi aka lanjut tidurrrrrrrr.

Yo wes ayo kita mulai!













Cover lama yang kece abis! dibelakangnya ada gambar rei cs juga lho!














Cover baru, nggak saya beli sih.
Selain sudah punya, cover ini gak begitu menarik perhatian saya :(












SINOPSIS:

Susah deh kalo punya cowok pencinta alam. Malam Minggu tetep aja ngejomblo, soalnya mereka lebih memilih ngapelin gunung daripada ngapelin pacar!

Coba aja tanya pada Langen, Fani, dan Febi. Langen si keras kepala, pendukung emansipasi. Fani yang manis sebenarnya berjiwa pemberontak. Dan Febi yang ayu, masih berdarah ningrat. Apesnya, ketiganya berpacaran dengan tiga cowok gunung di kampus mereka.

Langen dan Rei jadian karena cinta, tapi lama-lama sering ribut. Fani pacaran dengan Bima karena terpaksa, lebih banyak ributnya daripada mesranya. Sedangkan hubungan Febi dan Rangga adem ayem aja.
Masalahnya: Rei, Bima, dan Rangga, tak pernah mengajak cewek mereka naik gunung, tapi bersedia jadi bodyguard Stella yang supergenit dan Josephine yang berbodi yahud. Jelas Langen jadi "gerah" dicuekin Rei.

Akhirnya, Langen cs menantang Rei cs kebut gunung alias dulu-duluan sampe puncak! Berhasil? Wah, emangnya cuma cowok yang jagoan? Tul, nggak?







MY REVIEW:

Ditemani dengan alunan musik dan biskuit coklat double stuf, saya akan mulai membuat review ini *eaaak. Saya pertama beli novel Cewek waktu saya kelas satu SMP. Sebenarnya sudah lihat ini novel di toko buku dari dulu, cuma baru dibeli pas lagi ada diskon gitu. Saya beli novelnya dengan harga 20 ribuan lah, gila ya, novel jaman dulu itu murah banget dibanding sekarang novel-novel harganya pada (hampir) ratusan *jadi pingin nangis*. Iya sih sekarang kertasnya pada bagus gak kayak dulu, tapi siapa yang peduli sih dengan kertas dan cover yang bagus kalau isinya jelek? mahal pula!
Oke cukup dengan omelan nya!
Jadi novel Cewek ini bercerita tentang perjuangan para wanita membela hak mereka di mata lelaki tiga cewek yang ingin membela hak mereka di mata pacar masing-masing. Langen, Fani dan Febi mereka memiliki pacar yang sama-sama anak gunung. Pada tahu lah ya, anak gunung itu kan serba sibuk, ntar bakalan ada pendakian di gunung a, gunung b, ada rapat, ada acara ini ada acara itu dan karena kesibukan tersebut Rei, Bima, Rangga jadi melupakan cewek mereka. Langen cs (cs maksudnya kawan-kawan ya, bukan cleaning service atau Costumer service) sering ditinggal, dan diabaikan begitu saja. Parahnya lagi mereka gak diajak ikutan naik gunung karena mereka CEWEK. what? wait...Langen gak bisa diginiin! (lah?) Emangnya kenapa kalau dia cewek? masa' gak boleh naik gunung? toh anggota mapala mereka juga ada yang cewek, tapi kenapa Langen dan kawan-kawan gak boleh ikutan? Dengan alasan super klise Rei, pacar Langen, memberikan penjelasan "Karena aku gak mau kamu kenapa-kenapa. Di gunung itu berbahaya dan blah blah blah"
Langen kesal, dia meminta Fani untuk bergabung dengannya melawan Rei cs. Fani sebenarnya ogah, karena menurutnya bagus kalau cowok-cowok itu pada sibuk, toh Bima, cowok yang memaksanya untuk jadi pacar, gak bakalan gangguin dia lagi, tapi karena Langen adalah sahabat kentalnya ia pun tak sanggup menolak. Sedangkan Febi sama sekali tidak peduli, Toh cowok-cowok itu memang benar, gunung bukanlah tempat untuk wanita. Langen dan Fani kesal setengah mati sama Febi si ningrat, merekapun berusaha untuk membuat Febi bergabung bersama mereka dengan meminta bantuan sahabat lama Langen yang otaknya somplak kreatif. Dan gara-gara itulah kemudian terkuak rahasia yang dijaga Rangga selama ini dari Febi.
Rencana balas dendam Langen cs pun berhasil dilakukan, tapi Rei cs tidak lah sebodoh itu. Mereka curiga dan berpikir cewek mereka menyeleweng. Ego para laki-laki itu pun merasa diinjak-injak. Akibatnya, Rei jadi putus dengan Langen, Putusnya mereka berakibat dengan hubungan Fani Bima, Fani merasa setelah hengkangnya Langen dia otomatis gak berurusan dengan Bima cs. Sedangkan Bima yang posesif tidak rela jika Fani meminta putus darinya. Hubungan Febi dan Ranggapun ikut retak dengan berubahnya sikap Febi yang membuat keluarga ningratnya murka.
Rei yang ternyata masih cinta dengan Langen pun meminta teman-temannya untuk membantu dia mendapatkan kembali mantan pacarnya yang pemberontak itu. Rencana Rei cs pun membuat ketar-ketir Langen cs dan kemudian terjadilah pertempuran itu, pertempuran yang menentukan siapa yang salah siapa yang benar, siapa yang kalah siapa yang menang antara OTAK dan OTOT. 




Saya ingat dulu Emak saya ikutan baca novel ini, terus beliau bilang ini novel novel dewasa, pas saya baca (dulu) iya sih dewasa habis ada adegan kissingnya, tapi setelah saya baca-baca lagi saya pikir gak dewasa deh, toh cuma adegan kissing bukan ehem ehem, dan menurut saya kissingnya kurang banyak malah (LAH APA INI?!) Dari segi buku, novel Cewek ini termasuk tebal juga, dijamin puaslah baca nya. Kekurang dari novel ini CERITANYA KURANG PANJANG, wkwk kurang Panjang? Tenang ada sekuelnya kok, dengan judul STILL... kalau ngerasa kurang panjang ntar saya buat fanfic nya deh (Kayak bisa aja -_-)
Gara-gara novel ini saya sempat terobsesi sama cowok yang rambutnya gondrong dan suka naik gunung. Jadi waktu SMA itukan ada ekskul SISPALA, saya pingin ikut sih tapi sayang saya lebih memilih ikut drumband. Saya kira anak-anak Sispala disekolah saya keren-keren gitu tahunya... wkwkwk ada sih yang keren tapi nyebelin, sikapnya mesum pula hahahaha Sampai sekarangpun saya masih berharap bisa punya pasangan anak gunung dan rambut gondrong *plaaak*
Novel ini menjadi salah satu novel kesukaan saya, saking sukanya sampul bukunya hampir terkelupas, dan bukunya jadi usang ckckck pokoknya mbak Esti top markotop deh! betewe mbak, Lanjutan Jingga dalam elegi nya kapan rilis ya???? huhuhu....












So:



4 from 5 Stars for this book