Rabu, 19 November 2014

SINOPSIS DAN MY REVIEW: Mine Till Midnight - Lisa Kleypas

HI!!!!!!!
Selamat pagi!
Apa kabar?!
Semangat sekali ya pagi ini! (padahal sebenarnya saya lagi agak nggak enak badan). Semoga kalian semua juga lagi semangat ya, kan hari ini hari rabu (apa hubungannya). Sudah lama banget nih nggak ngepost di blog lagi, jangankan itu saya yang dulunya selalu update twitter sekarang jadi malas banget update-update lagi. Bawaannya pusing mikirin hidup *curcol mode ON*, kalau sudah begitu nggak ada lagi minat buat buka-buka medsos.
Hari ini saya mau ngereview novel. Tapi sebelumnya saya mau bilang Terima kasih buat yang sudi komen di postingan saya (komentar yang benar-benar komentar bukan ngeSpam), dan maaf belum bisa balas membalas tapi nanti kalau ada waktu saya balas deh sekalian ngunjungin blog kalian (kalau punya). Nah...udah lama juga nih nggak ngebahas tentang novel Historical Romance, berhubung novel karya Mrs. Lisa Kleypas udah tuntas saya jadi gak berminat lagi sama novel jenis ini, kalau kalian punya penulis novel Historical Romance favorit yang novelnya gak bertele-tele dan nyebelin bisa kasi tahu ke saya kok :)
Setelah seri Wallflowers, seri Hathaways ini juga paling diminati lho. Diseri ini ada 5 novel dan satu side story, untuk hari ini saya mau bahas Mine till midnight! Oke selamat kejedot!









Original cover (tutup mata~)









Cover versi Indonesia







SINOPSIS:




Their lives defy convention.

When an unexpected inheritance elevates her family to the ranks of the aristocracy, Amelia Hathaway discovers that tending to her younger sisters and wayward brother was easy compared to navigating the intricacies of the ton. Even more challenging: the attraction she feels for the tall, dark, and dangerously handsome Cam Rohan.

Their desire consumes them both.

Wealthy beyond most men’s dreams, Cam has tired of society’s petty restrictions and longs to return to his “uncivilized” Gypsy roots. When the delectable Amelia appeals to him for help, he intends to offer only friendship—but intentions are no match for the desire that blindsides them both. But can a man who spurns tradition be tempted into that most time-honored arrangement: marriage? Life in London society is about to get a whole lot hotter…





Kedua orangtua Amelia Hathaway meninggal, dan kakak laki-lakinya---satu-satunya anak laki-laki---mewarisi gelar Lord. Namun tingkah Leo Hathaway jauh dari tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Terpaksa Amelia, anak kedua, mengambil alih tanggung jawab mengurusi ketiga adik perempuannya dan juga Leo, menyiasati keuangan keluarga yang semakin sulit akibat ulah si sulung yang lebih sering menghilang dari rumah, berjudi dan mabuk-mabukan. Memusatkan seluruh perhatiannya pada keluarganya, pada kelangsungan hidup mereka, Amelia memutuskan tidak akan menikah. Dia juga tidak sudi tunduk pada perintah orang lain---suami, karena dialah sang pemimpin selama ini. Hingga ia mengenal Cam Rohan...
Cam, yang berdarah setengah Gipsi, bosan dengan kehidupan "beradab", muak dengan "kutukan mujur" yang menimpanya, ingin kembali ke akarnya. Dia tidak dapat menghindari pesona Amelia yang keras kepala dan mandiri, lain dari semua perempuan yang pernah dikenalnya. Semula dia hanya berniat menawarkan persahabatan, namun niat itu tidak sejalan dengan gairah yang membutakan mereka berdua. Dan keduanya terancam terjerumus ke dalam skandal. Mungkinkah seorang lelaki yang mengingkari tradisi tergoda untuk mengikatkan diri dalam perkawinan? Sedangkan kehidupan masyarakat London jauh lebih mengasyikkan....










MY REVIEW:



APA SALAHNYA DENGAN MEMBACA NOVEL DEWASA?! toh saya sudah dewasa, sudah kepala dua, sudah punya KTP, sudah boleh ikut pemilu, jadi apa salahnya? Rata-rata saat saya beli novel jenis ini orang-orang pada ngeliat saya seperti saya ini pervy or something like WHAT THE ZOO? Ini cuma hiburan, dan jangan lihat saya seperti itu, harusnya lihat tuh anak-anak SD yang ngumpul di warnet sambil nonton bokep, omelin mereka. Tapi saya saaaangaaaaatttt bersyukur bahwa di Indonesia novel-novel HR diberi cover cantik dan menawan (dan yang paling penting tidak seperti cover aslinya) walaupun sebenarnya cover aslinya juga menawan banget, tapi tahulah ya gimana sifat orang kita *smirk*.
Novel Mine till midnight saya beli saat saya secara tidak sengaja mampir ke rak buku novel jenis ini. Saya membaca sinopsisnya dan berpikir...kenapa tidak? jadi akhirnya saya belin novel ini dan lanjutannya (waktu itu saya kira seri Hathaway novelnya cuma ada dua). Pas saya baca saya nggak menyesal sama sekali, karena tahukan gimana kalimat cerita nya nggak sebagus sinopsisnya. uhuhuhu
Novel ini bercerita tentang seorang gadis perawan tua yang harus mati-matian menjaga keluarganya, dengan seorang kakak laki-laki yang tak berguna, tiga adik perempuannya, dan satu orang gipsi buangan. Awal kisah Amelia Hathaway dan Si gipsi buangan mencari sang kakak yang hilang entah kemana, mereka mencarinya disebuah klub judi yang mempertemukan Amelia dengan seorang pria menawan yang juga adalah seorang gipsi, Cam Rohan. Amelia dan Cam merasakan ketertarikan tapi sayangnya Amelia merasa tidak membutuhkan cinta dan Cam sama sekali tidak berminat menjalin suatu hubungan. Akhirnya mereka berpisah dengan Cam memberikan Amelia satu ciuman manis.
Hathaway bersaudara kemudian pindah ke rumah milik Lord Ramsay, kakak lelakinya, yang terletak di Hampshire. Sayang sekali rumah itu sudah tidak layak, banyak yang harus diperbaiki tapi mereka tidak punya uang cukup untuk melakukannya. Dengan kepindahan itu Amelia bertemu kembali dengan Cam, Cam merasa bahwa mereka telah ditakdirkan, tapi Amelia tetap berusaha menolak pesona Cam dengan berpikir bahwa keluarganya harus lebih didahulukan. Setelah saling tarik ulur, saling meyakinkan diri, menghindar, dan menyangkal keterikatan mereka Cam akhirnya mengambil keputusan yang mengejutkan. Tapi sayangnya seseorang dari masa lalu Amelia hadir dan membuat Cam merasa cemburu. Merasa harus memiliki Amelia secepatnya Cam pun melakukan tindakkan yang mengejutkan itu namun disaat kebahagiaan tersebut hadir, kemalanganpun datang menimpa keluarganya. Akankah hidup Amelia menjadi bahagia dengan adanya Cam? Apa yang terjadi dengan keluarga Hathaway? Silahkan dibaca bukunya yaaaa.
Dibuku ini saya tadinya nggak suka sama Leo Hathaway, Lord Ramsay. Dia itu kayaknya biang kerok yang harus segera dimusnahkan tapi malah sekarang dia jadi tokoh yang paling saya sukai hahaha. Selain itu saya juga suka sama Cam Rohan. OMG OMG...dia itu kaya rubah, nakal tapi baik, cerdik pokoknya ngegemesin pengin nampol rasanyaaaaa. Sejujurnya saya paling suka sama tokoh-tokoh di seri ini karena wataknya beragam dan ceritanya ringan tapi menarik. Selain itu disini saya diperlihatkan bagaimana hubungan kakak adik yang seharusnya, walaupun berbeda tetapi saling melengkapi, walaupun sering bertengkar acuh tak acuh tetap saling menyayangi dan saling melindungi. Kalau mau cari seri ini di Toko buku diPontianak mungkin udah langka untuk ditemukan, jadi saya saranin cari di online store saja, minjam di rental atau yang paling gampang beli di iBook dan sejenisnya!
Selanjutnya saya akan mereview novel kedua di seri Hathaway ini, novel tentang kisah cinta si gipsi buangan yang pemarah... xoxo








So:
4.5 from 5 stars for this book

Think before you post!

OVER SHARING

Dijaman yang semakin modern ini banyak sekali penemuan-penemuan ajaib yang membuat hidup kita terasa lebih gampang. Lagi lapar? tinggal telepon untuk meminta pesan delivery. Harus transfer uang tapi lagi ada dipedalaman? tinggal buka aplikasi bank kamu di gadget. Lagi nggak ada pulsa? tinggal kirim sms kesemua orang (bahkan yang kalian nggak kenal) dengan pesan "nak, mama minta pulsa~" uhuk uhuk... nah yang paling penting nih kalau kalian lagi single (karena kata JOMBLO itu nggak elite) dan haus belaian butuh pasangan tinggal buka media sosial dan mulai bergerilya untuk mencari mangsa.
Gampang kan? ini lebih gampang dari soal matematika 1+1. Dengan adanya dunia maya semua jadi lebih mudah!  sekarang orang lebih suka ngomong melalui chatting! coba lihat dikafe, di mall, disekeliling kalian, apakah kalian pernah melihat orang-orang yang sedang nongkrong tapi nggak saling ngomong? mereka malah sibuk dengan gadgetnya masing-masing, gak peduli bahwa makanan yang ada didepan mereka udah dilalerin dan pelayan kafe nya sekarang udah pada lansia (hiperbola banget).
Tapi tahu kah kalian bahwa terlalu banyak menghabiskan waktu didunia maya itu TIDAK BAIK? Menurut profesor doktor suster pasien (?) menyebutkan bahwa "Seringnya menghabiskan waktu dengan dunia maya membuat psikologis anda didunia nyata menjadi terganggu. Anda menjadi penyendiri, anda jadi berpikir bahwa orang yang berada didunia maya lebih baik daripada orang yang ada didunia nyata dan kemudian anda akan menjadi antisosial". Pernah kah kalian dengar berita tentang mahasiswa di luar negara yang tidak bisa tidak "selfie" dalam satu hari dan membuatnya depresi hingga kuliahnya terlantarkan? Pernah kah kalian dengar berita seorang gadis (masih diluar negara kita) yang bunuh diri karena dibully didunia maya? atau nggak usah jauh-jauh kasus yang akhir-akhir ini muncul di negara kita, pernah kah kalian dengar?

Ingat nggak sama seorang wanita yang ngomel-ngomel di Path tentang bangkunya direbut sama ibu hamil? Beliau meluahkan amarah dengan polosnya, seolah-olah Path adalah tempat yang aman untuk curhat mencurhati. Yang tentu saja TIDAK. Bagaimana mungkin media sosial bisa jadi tempat curhat yang paling aman? sePrivate apapun media sosial nya tetap saja ada oknum-oknum lain yang akan memperalat curhatan-curhatan kita itu. Terbukti dengan adanya orang yang mengcapture tulisan "mbak anti bumil" itu, menshare nya kejejaring lain dan finally mbak itu dibully habis-habisan sampai masuk tv.
Tidak hanya berhenti pada kasus anti bumil tadi, beberapa bulan kemudian ada lagi seorang wanita yang (lagi-lagi!) teledor menceritakan kekesalannya didunia maya. Kali ini lebih berbahaya lagi. Karena beliau sampai memaki-maki salah satu kota didaerah Jawa. Wanita ini kesal karena merasa tidak dilayani dengan baik disebuah spbu, dan akhirnya kemalangan menimpanya. Lagi dan lagi, ada oknum yang mengcapture dari akun sosial beliau dan membuatnya dibully, masuk tv plus masuk penjara. Masuk penjara?! Iya, walaupun terasa agak berlebihan tapi karena itu termasuk penghinaan jadi konsekuensinya agak berat. Tapi kasus mbak Ratu spbu ini kalah heboh dengan kasus seorang Mas-mas pelayan sate yang ditangkap melakukan pelecehan terhadap bapak presiden kita yang baru didunia maya. Untuk kasus yang ini sih saya maklumi saja karena pelecehan yang dilakukan Mas-mas ini sudah kelewatan dan berbau porno. Masa' mas-mas ini edit foto pak presiden lagi ehem ehem. Itu kan nggak sopan! Kalaupun nggak suka sama beliau ya jangan buat pelecahan kayak gitu dong, kasi saja kritikan, tapiiiiii kritikannya ya harus sopan dan bermutu sesuai dengan apa yang udah diajarin sama guru bahasa Indonesia kita (pasti semua udah pada pernah sekolah kan???)

Dan saya yakin bahwa kasus-kasus seperti itu akan berhenti jika masyarakat tahu tentang tata krama dalam bermedia sosial. Bahwa memaki-maki seseorang diduna maya itu sama TIDAK SOPANnya dengan memaki orang diduna nyata, bahwa media sosial bukanlah buku diari milik seorang istri, dan bahwa media sosial adalah tempat dimana kita saling bersosialisasi dengan orang-orang baru, mendapat info terbaru, memulai bisnis, memulai karir yang baru, dan pasangan baru. Kalau untuk curhat-curhat nggak jelas dan lucu-lucuan sih ya boleh-boleh saja, tapi kalau curhatan yang serius mending curhatnya ke Tuhan gih, selain nggak bakal ada orang yang tersinggung, kita juga dapat pahala, dan jalan keluar dari masalah kita. Ya toh?







S.A