Rabu, 19 November 2014

Think before you post!

OVER SHARING

Dijaman yang semakin modern ini banyak sekali penemuan-penemuan ajaib yang membuat hidup kita terasa lebih gampang. Lagi lapar? tinggal telepon untuk meminta pesan delivery. Harus transfer uang tapi lagi ada dipedalaman? tinggal buka aplikasi bank kamu di gadget. Lagi nggak ada pulsa? tinggal kirim sms kesemua orang (bahkan yang kalian nggak kenal) dengan pesan "nak, mama minta pulsa~" uhuk uhuk... nah yang paling penting nih kalau kalian lagi single (karena kata JOMBLO itu nggak elite) dan haus belaian butuh pasangan tinggal buka media sosial dan mulai bergerilya untuk mencari mangsa.
Gampang kan? ini lebih gampang dari soal matematika 1+1. Dengan adanya dunia maya semua jadi lebih mudah!  sekarang orang lebih suka ngomong melalui chatting! coba lihat dikafe, di mall, disekeliling kalian, apakah kalian pernah melihat orang-orang yang sedang nongkrong tapi nggak saling ngomong? mereka malah sibuk dengan gadgetnya masing-masing, gak peduli bahwa makanan yang ada didepan mereka udah dilalerin dan pelayan kafe nya sekarang udah pada lansia (hiperbola banget).
Tapi tahu kah kalian bahwa terlalu banyak menghabiskan waktu didunia maya itu TIDAK BAIK? Menurut profesor doktor suster pasien (?) menyebutkan bahwa "Seringnya menghabiskan waktu dengan dunia maya membuat psikologis anda didunia nyata menjadi terganggu. Anda menjadi penyendiri, anda jadi berpikir bahwa orang yang berada didunia maya lebih baik daripada orang yang ada didunia nyata dan kemudian anda akan menjadi antisosial". Pernah kah kalian dengar berita tentang mahasiswa di luar negara yang tidak bisa tidak "selfie" dalam satu hari dan membuatnya depresi hingga kuliahnya terlantarkan? Pernah kah kalian dengar berita seorang gadis (masih diluar negara kita) yang bunuh diri karena dibully didunia maya? atau nggak usah jauh-jauh kasus yang akhir-akhir ini muncul di negara kita, pernah kah kalian dengar?

Ingat nggak sama seorang wanita yang ngomel-ngomel di Path tentang bangkunya direbut sama ibu hamil? Beliau meluahkan amarah dengan polosnya, seolah-olah Path adalah tempat yang aman untuk curhat mencurhati. Yang tentu saja TIDAK. Bagaimana mungkin media sosial bisa jadi tempat curhat yang paling aman? sePrivate apapun media sosial nya tetap saja ada oknum-oknum lain yang akan memperalat curhatan-curhatan kita itu. Terbukti dengan adanya orang yang mengcapture tulisan "mbak anti bumil" itu, menshare nya kejejaring lain dan finally mbak itu dibully habis-habisan sampai masuk tv.
Tidak hanya berhenti pada kasus anti bumil tadi, beberapa bulan kemudian ada lagi seorang wanita yang (lagi-lagi!) teledor menceritakan kekesalannya didunia maya. Kali ini lebih berbahaya lagi. Karena beliau sampai memaki-maki salah satu kota didaerah Jawa. Wanita ini kesal karena merasa tidak dilayani dengan baik disebuah spbu, dan akhirnya kemalangan menimpanya. Lagi dan lagi, ada oknum yang mengcapture dari akun sosial beliau dan membuatnya dibully, masuk tv plus masuk penjara. Masuk penjara?! Iya, walaupun terasa agak berlebihan tapi karena itu termasuk penghinaan jadi konsekuensinya agak berat. Tapi kasus mbak Ratu spbu ini kalah heboh dengan kasus seorang Mas-mas pelayan sate yang ditangkap melakukan pelecehan terhadap bapak presiden kita yang baru didunia maya. Untuk kasus yang ini sih saya maklumi saja karena pelecehan yang dilakukan Mas-mas ini sudah kelewatan dan berbau porno. Masa' mas-mas ini edit foto pak presiden lagi ehem ehem. Itu kan nggak sopan! Kalaupun nggak suka sama beliau ya jangan buat pelecahan kayak gitu dong, kasi saja kritikan, tapiiiiii kritikannya ya harus sopan dan bermutu sesuai dengan apa yang udah diajarin sama guru bahasa Indonesia kita (pasti semua udah pada pernah sekolah kan???)

Dan saya yakin bahwa kasus-kasus seperti itu akan berhenti jika masyarakat tahu tentang tata krama dalam bermedia sosial. Bahwa memaki-maki seseorang diduna maya itu sama TIDAK SOPANnya dengan memaki orang diduna nyata, bahwa media sosial bukanlah buku diari milik seorang istri, dan bahwa media sosial adalah tempat dimana kita saling bersosialisasi dengan orang-orang baru, mendapat info terbaru, memulai bisnis, memulai karir yang baru, dan pasangan baru. Kalau untuk curhat-curhat nggak jelas dan lucu-lucuan sih ya boleh-boleh saja, tapi kalau curhatan yang serius mending curhatnya ke Tuhan gih, selain nggak bakal ada orang yang tersinggung, kita juga dapat pahala, dan jalan keluar dari masalah kita. Ya toh?







S.A





Tidak ada komentar:

Posting Komentar