Sabtu, 13 Juli 2024

Mamah dan Aa??? Curhat dong~

                         (gambar dari dokumentasi pribadi)



             Seorang petapa bijak pernah mengatakan "jangan pernah percaya omongan orang berzodiak Gemini"
Tentu saja di era sekarang yang sudah modern, meski beberapa orang masih punya pemikiran yang kolot, percaya sama zodiak itu sudah bukan jamannya. Saya sendiri berpikir demikian tapi kenyataannya mau tidak mau, percaya atau tidak, kepribadian kita bisa sesuai dengan apa yang diramalkan oleh zodiak tersebut.

Siapa yang waktu itu bilang mau bikin review buku dan bakal posting sesuatu di blog? (Saya) 
Lihat sudah berapa lama blog ini kembali dianggurkan? (Maaf)

Tapi wahai para peselancar dunia maya, yang tersesat di blog ini, maafkan lah saya yang suka tidak konsisten ini. Karena ada alasan dibalik ketidak tepatan dalam menepati janji ini.

Alasan yang klasik, saya malas ngeblog lagi karena ada banyak hal yang terjadi dalam tiga tahun belakangan. Dimulai dari nenek yang sakit dan meninggal dunia, sampai ke saya yang sekarang sedang berjuang melawan penyakit hipertensi dan gagal jantung. Di usia yang tepat 30 tahun saya merasa bahwa hidup ini sangat aneh. Mungkin karena saya telah membuat masa muda saya terbuang sia-sia.

Tadi sore saya iseng stalking media sosial teman-teman SMP dan SMA, banyak dari mereka yang sukses dan sudah berkeluarga. Tentu saya merasa senang dan juga iri, karena saya belum ada di tahap mereka padahal kami semua seumuran. Dan tentu tidak ada yang bisa disalahkan selain diri saya sendiri "kenapa saya tidak begini, kenapa saya tidak begitu?"

Lucu karena dulu saat sekolah saya termasuk ke kelompok "siswi yang pintar" meski tentu saja saya tidak merasa pintar. Sungguh saya ini tidak sepintar itu, menang olimpiade astronomi tingkat sekolah mungkin hanyalah sebuah keberuntungan. Punya nilai sosiologi yang tinggi di antara semua teman-teman seangkatan juga sebuah kebetulan, ya kebetulan kalian semua pada malas berpikir makanya nilai sosiologi saya bisa lebih tinggi *nangis* 

Lucu karena siswi yang pintar ini tidak menjadi apa-apa. Tidak menjadi seorang mc yang sukses, tidak menjadi guru yang baik, tidak menjadi pejabat pemerintah yang jujur dan tidak menjadi seorang istri ataupun seorang ibu. Nobody. Kentang. Sampah. Beban. Sebut lah semua itu, saya akan mengiyakannya.

Tapi penyesalan selalu datang belakangan, kalau keawalan namanya pendaftaran. krikkrik... 

Seperti lirik sebuah lagu dangdut legendaris, menyesal pun tiada berguna~ biarkanlah musafir berlalu~ Seberapapun saya menyesal, seberapapun kuatnya harapan saya untuk bisa mengulang waktu saya tetap tidak bisa kembali ke masa lalu dan merubah jalan hidup saya. Yang ada hanya terus menjalani hidup ini dan mencoba untuk bertahan. 

Hanya saja ada harapan bahwa kelak adik-adik saya tidak melakukan kesalahan fatal seperti yang saya lakukan. Saya berharap mereka bisa sukses, bukan demi saya, tapi demi diri mereka sendiri. Agar mereka tidak merasakan sesal yang menyesakan dada, yang entah kapan rasa sesal yang sesak itu akan hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar